LAUNCHING & SEMINAR AMREI 2015 Implementation of Energy Risk Management in Indonesia and Profile of Indonesia Energy Current and Future

Pada Selasa (26/5/2015) telah dilakukan Launching atas terbentuknya Asosiasi Manajemen Risiko Energi Indonesia (AMREI) yang bergerak di sektor Energi dan penunjangnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Dengan dukungan dari para rekan yang fokus di sektor energi, seperti SKK Migas, Asuransi Jasindo, TUGU, Pertamina, Badan Tenaga Nuklir Nasional, PLN, PT Energi Mega Persada termasuk Kementerian ESDM, AMREI berhasil mengadakan Seminar yang bertajuk "Implementation of Energi Risk Management in Indonesia and Profile of Indonesia Energi, Current and Future" ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko dalam organisasi dan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di industri energi untuk berdiskusi, bertukar wawasan, serta mencari solusi terhadap tantangan yang ada.

Asosiasi Manajemen Risiko Energi Indonesia (AMREI) dibentuk sebagai wadah dan sarana bagi perusahaan profesional yang berbasis manajemen risiko dengan tujuan demi memajukan kinerja dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi peluang dan tantangan risiko perusahaan energi baik dalam skala Nasional maupun Internasional.

Agenda ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum AMREI Bapak Drs. Djoko Slamet, M.M, dalam sambutannya ia memperkenalkan AMREI kepada para pelaku Industri Energi yang turut serta hadir dalam acara. Ia menyampaikan bahwa AMREI (Asosiasi Manajemen Risiko Energi Indonesia) adalah sebuah organisasi nirlaba dan berbentuk asosiasi dengan keanggotaannya yang terdiri dari divisi manjemen risiko pada perusahaan perusahaan yang bergerak di sektor energi, perusahaan asuransi migas, perusahaan broker asuransi migas, perusahaan risk surveyor, perusahaan konsultan manajemen risiko energi dalam rangka membantu menciptakan budaya sadar risiko (Risk Culture) baik dari level bawah sampai level atas pada setiap organisasi dan masyarakat Indonesia serta masyarakat Internasional pada umumnya.

“AMREI tampil mengaktualisasikan diri dengan pertimbangan untuk mengantisipasi akan tingginya permintaan services di hulu minyak dan gas yang dibarengi dengan kekhawatiran  tentang kesiapan nyata perusahaan energi dalam menghadapi risiko yang dapat terjadi sewaktu waktu. Potensi risiko terburuk yang dapat mengakibatkan terhentinya operasinal perusahaan, kerusakan lingkungan dan kemungkinan dampak negatifnya terhadap populasi yang ada di bumi. Selain itu, jika terjadi kesalahan  penanganan bencana oleh perusahaan-perusahaan energi serta kebocoran fasilitas produksi yang sebagian besar tidak terpublikasi, hal ini  dapat menimbulkan keraguan serius terhadap kemampuan mereka untuk mencegah terjadinya kecelakaan terburuk serta pengendaliannya”, imbuhnya.

Bapak Drs. Djoko Slamet, M.M, Ketua Umum AMREI dalam sambutan Launching & Conference AMREI May 2015

Bapak Drs. Djoko Slamet, M.M, Ketua Umum AMREI bersama para pengurus Asosiasi dalam Launching & Conference AMREI May 2015

Konferensi ini dihadiri oleh berbagai profesional dan pakar di bidang manajemen risiko, termasuk para eksekutif dari perusahaan swasta, BUMN, serta perwakilan lembaga negara terkait sektor energi.

Dengan terbentuknya AMREI ini diharapkan dapat untuk membantu perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang energi guna mengukur dan memantau efektivitas budaya manajemen  risiko disetiap aktivitas dan  kalangan karyawan serta kontraktor masing-masing perusahaan energi dengan mendeteksi apakah lingkungan kerja mereka dan proses kegiatan perusahaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya  risiko. Selain itu, acara ini juga menjadi awal untuk memperkuat kerja sama antar pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Unduh Brosur

Reporter : -

Editor : SRF

Sumber : Brosur, Proposal Kegiatan Launching and Conference AMREI 2015.

Previous
Previous

AMREI CONFERENCE 2025 Dorong Inovasi Strategi Pengelolaan Resiko Energi Nasional